Translate

Senin, 24 Maret 2014

Bagian Bagian avometer dan pengertiannya

Pengertian dan fungsi dari Multimeter

Multimeter atau bisa disebut dengan AVO meter (mungkin maksudnya A (Ampere), V (Volt), dan O(Ohm))  adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan atau resistansi.
Diatas adalah penjelasan atau pengertiandari multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangan jaman multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti bisa mengukur tempratur, frekuensi, induktansi, dan lain sebagainya.
Multimeter terbagi menjedi dua jenis yaitu multimeter Digital dan multimeter Analog.
1.       Multimeter Digital
Multimeter Digital memiliki ukuran yang tinggi, dan kegunaannya pun lebih banyak dibandingkan dengan multimeter analog. Kelebihannya yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja seperti yang ada di multimeter analog. Kekurangan dari multimeter ini adalah susah untuk mengontrol tegangan yang tidak stabil. Jadi apabila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak-gerak naik turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
2.       Multimeter Analog
Multimeter Analog lebih sering dipakai untuk keperluan sehari-hari pada tukang service TV atau komputer. Kelebihan dari multimeter ini adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simpel. Sedangkan kekurangannya adalah ukurannya rendah, jadi untuk mengukur yang menggunakan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.

 Berikut adalah bagian-bagian dan fungsi-fungsi dari Multimeter atau AVO meter Analog :
a.      
Kotak meter
 
1
 
Bagian-bagian dari multimeter Analog:







b.       Penjelasan dari bagian-bagian multimter Analog diatas :
1.       Kotak meter (Case) adalah kotak / tempat untuk meletakankomponen-komponen AVO meter.
2.       Skala (scale) berfungsi sebagai skala pembaca meter.
3.       Cermin (mirror) sebagai batas antara ommeter dengan volt-ampermeter. Cermin pemantul pada papan skala yang digunakan sebagai panduan untuk ketepatan membaca yaitu pembacaan skala dilakukan dengan cara tegak dan lurus dimana bayangan dari jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk , artinya agar tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam pembacaan nilai.
4.       Jarum meteran (pointer) yaitu merupakan sebatang plat yang bergerak kekiri dan kekanan yang fungsinya untuk menumjukan besaran atau nilai dalam pengukuran.
5.       Meter korektor dalam multimeter analog berguna untuk menyetel jarum AVO meter kearah nol, saat AVO meter digunakan dengan cara memutar skrupnya ke kiri atau ku kanan dengan menggunakan obeng pihil kecil.
6.       Zero adjusment ohm adalah untuk penepat atau pengatur jarum kedudukan nol ketika menggunakan Ohm meter.
7.       Angka-angka batas ukur yaitu adalah angka yang menunjukan kemampuan batas alat ukur.
8.       Range selactor switch (saklar putar) merupakan kunci utama apabila kita menggunakan multimeter atau AVO meter. Saklar putar adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan kemampuan batas ukur yang digunakan berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.

Komponen Elektronika.

 
Macam-macam Komponen Elektronika

Pengetahuan untuk mengenal satu demi satu komponen-komponen elektronika memang penting sekali sebab bila tidak, maka Anda tidak akan mungkin bisa menyusun rangkaian menurut skema dengan sempurna. Komponen-komponen elektronika dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan butuh atau tidaknya arus listrik dalam proses bekerjanya, yaitu komponen aktif dan komponen pasif.
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang membutuhkan arus listrik agar dapat bekerja di dalam rangkaian elektronika. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah transistor. Sedangkan, komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja tanpa membutuhkan arus listrik. Contoh dari komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator dan dioda. Dalam rangkaian elektronika, biasanya dua jenis komponen ini digunakan bersama-sama.
Berikut ini adalah komponen-komponen elektronika yang wajib Anda kenal.

1) Resistor
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya, resistor dipasang seri dengan LED (Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED.
resistor
Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Resistor tersebut adalah seperti yang ditunjukan pada gambar.
http://i2.wp.com/rangkaianelektronika.info/wp-content/uploads/2012/12/Kode-Warna-Pada-Resistor.jpg?resize=300%2C142
Kode Warna Pada Resistor
Ketika melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas. Tentu saja dampak energi panas yang berlebih akan menimbulkan kerusakan pada resistor. Oleh karena itu,resistor memiliki rating daya yang merepresentasikan seberapa besar arus maksimum yang diperkenankan melewati resistor. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah ¼ Watt atau ½ Watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 Watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.

2) Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor diantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/ bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara, untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.
http://i1.wp.com/rangkaianelektronika.info/wp-content/uploads/2012/12/Kode-Angka-Dan-Huruf-Pada-Kapasitor.jpg?resize=300%2C137
Kode Angka Dan Huruf Pada Kapasitor
Desain kapasitor, baik polar maupun nonpolar, ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. Contoh bentuk kapasitor aksial dan radial ditunjukan pada gambar (perhatikan posisi kaki-kakinya). komponen-komponen elektronika - kapasitor
Kapasitor Polar
Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah contoh jenis kapasitor polar. Rating tegangan kedua kapasitor tersebut rendah, yaitu 6.3 Volt – 35 Volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut.
Kapasitor Polar
Kapasitor Polar
Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 Volt. Kapasitor nonpolar yang banyak digunakan biasanya memiliki rating tegangan 250 Volt atau lebih. Nilai kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atau kode warna.
Kapasitor Non Polar
Kapasitor Non Polar
Kapasitor Variabel
Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nilai kapasitansinya relatif kecil, biasanya diantara 100pF dan 500pF.
Kapasitor Variabel
Kapasitor Variabel
Kapasitor Trimmer
Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor ini didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan untuk diatur nilainya
hanya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100pF. Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.
Kapasitor Trimmer
Kapasitor Trimmer

3) Induktor
Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
Ada jenis induktor yang desain fisiknya mirip dengan resistor. Nilai induktansinya dinyatakan dengan kode warna. Induktor jenis ini ditunjukan oleh gambar.
Induktor
Induktor Dengan Kode Warna
Membaca kode warna pada induktor sama dengan membaca kode warna pada resistor dan kapasitor:
1.  warna pertama: angka pertama nilai induktansi
2.  warna kedua: angka kedua nilai induktansi
3.  warna ketiga: faktor pengali (pangkat dari sepuluh) dengan satuan µH
4.  warna keempat: toleransi
Induktor memiliki rating arus tertemtu. Dalam suatu rangkaian biasanya digunakan stress ratio 60%.

4) Dioda
Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0.7 Volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0.7 Volt ini disebut forward voltage drop.
Jenis Dioda dapat dibedakan menjadi:
Dioda Signal
Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang terbuat dari bahan silikon.
Dioda Signal
Dioda Signal
Dioda Rectifier
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan samadengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage samadengan 50V atau lebih besar.
Dioda Rectifier
Dioda Rectifier
Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage  sudah berada di daerah breakdown. Ketika  reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.
Dioda Zener
Dioda Zener

5) Transistor
Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan.  Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik.
Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor tersebut ditunjukan oleh gambar.
Transistor NPN dan PNP
Transistor NPN dan PNP
Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.

6) Transformator
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.
transformator
Trafo

7) Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover  : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
relay
Relay

8) Thyristor
Komponen ini disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan gambar dibawah ini :
thyristor
SCR
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda.
Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.

9) Tranducer
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar.
tranducer ldr
LDR
NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.
tranducer ntc
Simbol NTC
PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka
nilai resistansinya pun semakin kecil.
tranducer ptc
Simbol PTC

Sabtu, 22 Februari 2014

30 PERMASALAHAN PADA PC DAN CARA MENGATASINYA

Berikut Merupakan Rangkuman Masalah dan kendala Yang sering Pengguna Komputer Hadapidan Bagaimana Cara Pencegahannya :

1. Komputer Tidak Mau Hidup
 Cara Mengatasinya :
- Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC),
- Cek apakah stabilizer berfungsi atau tidak (jika memakai stabilizer),
- Cek kabel power pada CPU,
- Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB.

2. Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting
 Cara Mengatasinya :Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep :Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik. Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory. Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card. Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di RAM parity. Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video.- Cek dengan menggunakan software dianosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll.

3. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8)
 Cara Mengatasinya :
- restart kembali komputer anda,
- jika masih trouble intall ulang windows anda,
- jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalahcek dengan : scan disk. 
4. Komputer Sering Hang
 Kemungkinan permaslahan dan cara Mengatasinya :
- Disebabkan software mengalami crash,
- Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru),
- konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows,
- tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”,
- tekan tombol restart pada CPU,
- install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows                anda, lepaskan dulu hardware baru anda,
- jalankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.

5. Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer
 Cara Mengatasinya :
- cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar,
- jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard  anda bermasalah,
- coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar, yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda.
- Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan, Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sitem Windows Sobat.

6 Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (sama denagn kasus keyboard)

7. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat
 Cara Mengatasinya :
- mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse).

8. Komputer Sering Crash
 Cara Mengatasinya :
- cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan juga cek ram, processor dan juga vga.

9. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
 Cara Mengatasinya :
- buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya,
- Lihat pada manual book, 
- Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan olehlembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika- Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.

10. Lupa Password BIOS
 Cara Mengatasinya :
- Cabut batterey cmos pada cpu,
- Atau dengan cara mencoba menebak beberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll).

11. Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
 Cara Mengatasinya :
- batteray cmos sudah tidak berfungsi (mati), ganti dengan batteray yang baru.




12. Menambah Perangkat Hardware Baru, Tp Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
 Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com).

13. Melacak Kerusakan Card Pada MB
 Cara Mengatasinya :
- cobalah denganmencabut dan menancapkan beberapa card pada MB anda,
- jika booting berhasil maka card anda tidak bermasalah begitu jua sebaliknya.

14. Pasang Processor Baru Tp Tidak Terdeteksi
 Cara Mengatasinya :
- cek apakah anda sudah memasang processor denan benar,
- cek apakah posisi jumper pada processor sudah benar (tentang jumper pada processor bisa anda periksa pada manual booknya).

15. Crash Setelah Memasang RAM Baru
 Cara Mengatasinya :
- kemungkinan ram yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut ramtersebut).

16. Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
 Cara Mengatasinya :
- Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya,
- Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SDRAM.
17. Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
 Cara Mengatasinya :
- perhatikan batas kapasitas ram anda, misalnya ram jenis EDO batas maksimalnya adalah 64MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat.

18. Virtual Ram
 Cara Mengatasinya :
- klik kanan icon My computer, pilih propertis, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY,
- pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakansebagai virtual memory),
- klik OK.

19. Monitor Tidak Mau Nyala
 Cara Mengatasinya :
- pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok, 
- pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempuran tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA,
- pastikan juga VGA card anda ok. 

20. Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
 Cara Mengatasinya :
- kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat(setting frekuensinyaterlalu tinggi),
- masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)- install ulang driver VGAnya.


21. Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
 Cara Mengatasinya :
- dikarenakan suhu (pada VA card) sangat panas.

22. Ukuran Tampilan monitor Tidak Sesuai Keinginan
 Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis),
- Tekan tab setting dan dan atur ukuran tampilan sesuai dengan keinginan (pada screean area).

23. Monitor Seperti Berkedip Saat Digunakan
 Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis),
- Tekan tab setting dan klik advance, kemudian klik adapter, pada bagian ini ditampilkan refreshraet yang dinginkan.

24. Sound Card Baru Tidak Terdeteksi
 Cara Mengatasinya :
- Crash dengan sound card yang lama,
- cek pada manual booknya, apakah soundcard on boardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yan baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios.)

25.Komputer yang Lambat
Kemungkinan  Penyebabnya :
-Memory yang tidak cukup,
-Hardisk terlalu penuh atau ada virus dalam hardisk,
Solusi :
- Tambah memory,
- Kurangi isi hardisk,
- Ganti hardisk dengan yang lebih besar atau scan.

26. Baterai Mati Setting BIOS Berubah :
Solusi :
-Ganti baterai CMOS,
-Setting kembali BIOS.


27. Tidak Bisa Booting
Kemungkinan Penyebabnya :                          
-Cache memori rusak,
-Memori tidak cocok,
-Bad Sector pada hardisk track awal,
Solusi :
- Disable external cache memori di BIO,
-Ganti Memori,
-Instal ulang OS,
-Partisi ulang HDD,


28. Timbulnya Suara Beep Pada Komputer
Kemungkinan Penyebabnya :
-Memori ram rusak,
-Memori tidak cocok,
-Memori tidak masuk slot dengan benar,
Solusi :
- Periksa kedudukan memori,
- Ganti memori,
-Periksa kembali slot memori.


29. I/O Disk Error
Kemungkinan Penyebabnya :
-Sistem operasi bermsalah,
Solusi :
- Instal ulang system operasi (OS).


30. Tampilan Layar Bergaris-garis
Kemungkinan Penyebabnya :
-VGA card rusak,
 Solusi :

-Ganti VGA Card.